Kamis, 25 Mei 2017

Obat Herpes Yang Sudah Terpercaya

Obat Herpes Yang Sudah Terpercaya _ Herpes merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus herpes atau yang lebih dikenal dengan Herpes simplek virus (HSV). Penyakit ini bisa dialami oleh siapapun baik pria maupun wanita. Herpes merupakan infeksi kelamin menular yang biasanya ditandai dengan timbulnya rasa gatal-gatal, sakit, serta luka pada bagian genital penderita. Namun pada sebagian penderita herpes tidak mengalami adanya suatu gejala apapun.


Penularan penyakit herpes biasanya terjadi lewat hubungan seksual. Setelah terjadi infeksi awal, virus herpes dapat mengendap dalam tubuh dan akan aktif kembali beberapa kali selama setahun. Belum ada obat yang mampu mengobati penyakit herpes ini. Biasanya pemberian obat-obatan hanya mampu menurunkan gejala yang timbul serta untuk mengurangi resiko penularan penyakit kepada orang lain.


Penyebab

Seperti yang telah kita ketahui bahwa herpes merupakan infeksi kelamin yang menular. Akan tetapi virus penyebab penyakit ini akan mati dengan cepat di luar tubuh. Jadi penularan penyakit ini tidak dapat terjadi melalui kontak lain selain hubungan seksual, seperti kontak melalui pemakaian benda-benda pribadi milik penderita herpes, maupun melalui toilet. Baca juga : Obat Herpes


Penyebab herpes genital ini adalah virus herpes simplek, dimana virus tersebut terbagi menjadi 2 macam, yaitu :

1. HSV-1 (Herpes Simplek Virus-1)

Virus ini biasanya dapat menimbulkan luka atau lecet di sekitar daerah mulut penderita herpes yang dapat disertai oleh timbulnya demam. Frekuensi kekambuhan penyakit ini jauh lebih tinggi daripada herpes yang disebabkan oleh virus penyebab herpes lainnya, yaitu HSV-2.



2. HSV-2 (Herpes Simplek Virus-2)

HSV-2 merupakan jenis virus penyebab herpes genital yang biasanya dapat menyebar melalui kontak seksual dan kontak kulit ke kulit. HSV-2 merupakan virus yang sangat menular.

Faktor Resiko

Adapun faktor yang dapat meningkatkan resiko terkena infeksi herpes genital antara lain adalah :

1. Jenis Kelamin

Seorang wanita memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan virus herpes genital daripada seorang laki-laki. Virus ini akan lebih cepat menular melalui kontak seksual dari seorang pria ke wanita daripada seorang wanita ke pria.

2. Memiliki banyak pasangan seksual

Seorang penderita herpes yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual dapat meningkatkan resiko penularan virus tersebut kepada para pasangannya.

 

Gejala


Seseorang yang telah terinfeksi virus herpes bisa saja tidak menyadari bahwa ia telah terkena virus tersebut. Hal ini dikarenakan pada kebanyakan orang infeksi menular ini tidak menimbulkan gejala atau tanda-tanda yang jelas. Bisa saja gejala yang muncul pada penderita sangat ringan sehingga penderita begitu saja mengabaikannya.

Adapun beberapa gejala yang umumnya dialami oleh penderita herpes diantaranya adalah :

1. Timbulnya rasa nyeri atau gatal

Rasa nyeri atau gatal yang timbul akibat infeksi genital menular ini biasanya dimulai dalam waktu 2 hingga 10 hari setelah penderita tersebut terpapar virus, dari mitra seksual yang terlebih dahulu terinfeksi.

2. Timbulnya benjolan pada alat kelamin

Seseorang yang telah terinfeksi virus herpes akan mengalami timbulnya benjolan kecil yang biasanya berwarna merah atau bisa juga timbul lecet putih kecil pada alat kelamin yang muncul beberapa hari setelah terinfeksi.

3. Timbulnya bisul di alat kelamin

Setelah benjolan atau lepuh yang berisi cairan atau darah yang muncul disekitar kelamin penderita herpes pecah. Hal ini akan disusul dengan timbulnya bisul atau ulkus yang dapat menyebabkan timbulnya rasa sakit pada saat penderita buang air kecil.

Gejala ini biasanya timbul pada awal terkena wabah herpes. Gejala ini biasanya diikuti oleh pembengkakan kelenjar getah bening di pangkal paha, demam, dan timbulnya rasa nyeri pada otot.

Luka yang timbul akibat infeksi herpes bisa menyebar kebagian tubuh lainnya. Hal ini bisa terjadi pada saat seorang penderita yang menyentuh daerah luka lalu menggosok atau menyentuh bagian tubuhnya yang lain. Penderita herpes baik itu pria maupun wanita dapat mengembangkan luka pada beberapa bagian tubuh seperti pantat, dubur, mulut, alat kelamin, tengkuk, paha, uretra, maupun bagian tubuh lainnya.

Setiap penderita herpes genital dapat mengalami tanda-tanda atau gejala yang berbeda-beda. Tanda-tanda atau gejala dapat kambuh lalu hilang, lalu kambuh kembali selama bertahun-tahun. Kekambuhan tersebut terjadi sebelum munculnya luka pada beberapa agian tubuhnya. Gejala-gejala kekambuhan tersebut antara lain adalah :
  1. Timbulnya sensasi terbakar, kesemutan, maupun rasa gatal-gatal dalam tubuhnya
  2. Timbulnya rasa nyeri pada bagian punggung bawah, kaki, maupun pantat.
  3. Namun pada umumnya gejala-gejala yang timbul tersebut tidak terlalu menimbulkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan cepat.

Komplikasi


Komplikasi yang dapat timbul akibat infeksi herpes tersebut antara lain adalah :

1. Infeksi seksual menular

Infeksi herpes dapat menimbulkan komplikasi penyakit seksual yang lebih serius seperti resiko terkena HIV AIDS.

2. Infeksi bayi baru lahir


Seorang wanita yang terinfeksi herpes yang baru saja melahirkan bayinya dapat menimbulkan kerusakan otak, kebutaan, hingga menyebabkan kematian bagi bayi yang dilahirkannya tersebut.

3. Gangguan kandung kemih

Luka yang timbul akibat terinfeksi herpes genital dapat menyebabkan timbulnya peradangan atau pembengkakan di daerah sekitar tabung yang memberikan urin dari kandung kemih ke uretra. Pembengkakan tersebut pada akhirnya dapat menutup uretra selama beberapa hari, sehingga membutuhkan penyisipan kateter untuk mengalirkan kandung kemih Anda.

4. Meningitis

Meskipun sangat jarang terjadi, namu infeksi yang disebabkan oleh Herpes Simplek Virus (HSV) dapat menyebabkan komplikasi radang selaput otak (meningitis) serta penumpukan cairan serebrospinal yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

5. Proctitis (peradangan Rektum)

Seseorang yang telah terinfeksi herpes genital dapat menimbulkan komplikasi terjadinya peradangan pada lapisan rektum. Hal tersebut terutama dapat terjadi pada pria yang melakukan hubungan seks dengan partner pria (homoseksual).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar